Sabtu, 22 Oktober 2011

Politik di Mata Megawati

Judul ini terinspirasi dari kuliah Ibu Megawati Soekarno Putri pada Orasi Ilmiah dalam runtutan acara peresmian gedung Sosial dan Psikologi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang. Bagi teman-teman yang tidak bisa hadir dalam kuliah tamu di rektorat lantai 5 mungkin bisa mengetahui isi orasi bu Mega dengan membaca artikel ini.

Satu idiom yang selalu di ucapkan bu Mega “Demi Kemaslahatan Umat”. Bu Megawati menandatangani surat keputusan perubahan nama Sekolah Tinggi menjadi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang adalah karena ada satu niatan untuk Kemaslahatan Umat, berjuang menjadi presiden Indonesia dengan merestui pembangunan jembatan Suramadu karena ada satu niatan untuk kemaslahatan umat, membuat undang-undang mengenai KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) juga untuk kemaslahatan umat. Beliau juga menyampaikan untuk apa para mahasiswa ini harus bersekolah, harus berpendidikan hingga jenjang perguruan tinggi kalau tidak untuk kemaslahatan umat.

Hal ini lah yang kemudian di terawang lebih dalam sampai kepada mahasiswa. Menurut Ir. Soekarno Mahasiswa adalah orang yang mampu berfikir luas, memberi pengaruh positif yang besar bagi lingkungan sekitar dan negaranya serta orang yang mampu mencekeram dunia ini. Mahasiswa seharusnya tidak hanya seperti kuda yang berkacamata di samping kanan kiri kepalanya sehingga tidak dapat mengetahui keadaan dan permasalahan lain selain apa yang ada di depannya. Permasalahan inilah yang sering terjadi pada mahasiswa-mahsiswi di perguruan tinggi. Kebanyakan dari mereka hanya fokus pada mata kuliah prodinya tanpa mempeduliakan masyarakat dan lingkungan sekitar yang sangat membtuhkan bantuannya.

Untuk itu, mulai dari sekaranglah mahasiswa seharusnya berpolitik. Di Era seperti ini penyelesaian masalah tidak akan bisa terselesaikan tanpa ada politik. Namun naas kebanyakan masyarakat Indonesia termasuk mahasiswa memandang politik hanyalah perkara negatif, buruk, rusak dan segudang penilaian negatif lainnya tentang politik, tapi sebenarnya menurut Ibu Megawati soekarno Putri bukan Politiknya yang salah tapi orang-orang nya lah yang salah dan telah mencemari nama politik. Bagaimana Jadinya Indonesia di masa mendatang apabila mahasiswanya saja sudah takut berpolitik, padahal dalam memimpin suatu negara perlu pemikiran politik yang kuat.

Baru-baru ini masyarakat Indonesia diresahkan dengan bahan pangan impor dari luar negri. Bahan pangan impor ini membuat harga hasil panen masyarakat Indonesia labil dan akhirnya banyak menuai kerugian di kalangan petani, sehingga mereka bersi keras meminta pada pmerintah untuk segera menanggulangi atau membatasi bahan pangan impor yang semakin menjamur di Indonesia. Mahasiswa seharusnya tanggap akan hal ini tidak hanya bisa mengikuti beritanya tanpa memberi aksi apapun. Jangankan masalah harga bahan penen, penentuan hari raya idul fitri saja selalu ruwet di Indonesia.
Mulai dari pembiasaan inilah mahasiswa harus mempelajari poltik untuk bisa menjadi pemimpin yang tangguh. Pemimpin yang tangguh adalah pemimpin yang mau mengorbankan segalanya demi kemaslahatan umat, bukan malah menikmati fasilitas yang ada tanpa memikirkan kemaslahatan umat. Untuk itu orang yang berjiwa pemimpin selalu berfikir jernih, berfikir kreatif dan berfikir progresif.

Beliau juga menegaskan kepada kaum hawa bahwa sekarang sudah saatnya wanita dan laki-laki mempunyai kedudukan yang sama di dalam hukuk seperti yang ada di undang-undang dasra negara Indonesia, atau yang lebih akrab disebut dengan persamaan gender. Beliau berharap 10 atau 20 tahun ke depan akan ada presiden wanita selain beliau. Karena sesungguhnya wanita mempunya kemampuan yang luar biasa di banding laki-laki. Sehingga sudah tidak jaman apabila wanita hanya malu-malu tidak kreatif dan takut untuk berpolitik. Andaikan wanita dan laik-laki dianalogikan syap burung, maka akan sangat mustahil burung akan bisa terbang tanpa ada kesimbangan diantara kedua sayapnya, bila hanya sayap kanan yang bergerak dan sayap kiri diam saja tentu burung tidak akan bisa terbang begirtu pula sebaliknya. Sama dengan wanita dan laki-laki, apabila hanya laki-laki saja yang bergerak dan kaum wanita hanya diam saja maka, mustahil bangsa ini akan maju. Oleh karena itu, beliau sangat mengelukan agar kaum wanita mau berpartisipasi dalam usaha meemajukan bangsa ini dengan cara berpillitik, termasuk mahasiswi Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Ada dua judul buku yang sempat beliau sebutkan untuk mengetahui jalan pemikiran sang revolusioner negara Indonesi yankni Ir. Soekarno. Buku itu adalah “Di Bwah Bendera Revolusi” dan “Indonesia Menggugat”. Silahkan membaca sehingga akan membuka wawasan baru bagi kita yang tertarik pada politik. Mungkin untuk isi buku ini akansaya ulas di tulisan berikutnya.

“Progresif Revolusioner’

Sudah Benarkah Pendidikan di Sekolah Dasar???

Sekolah Dasar bisa dikatakan jenjang pendidikan pertama anak membentuk kepribadiannya. Walaupun sebelum sekolah dasar ada jenjang lagi yakni PAUD dan Taman kanak-kanak, tapi saya rasa yang memberikan pengaruh lebih besar pada kepribadian dan skill seorang anak adalah di jenjang sekolah dasar. Sebab, di sekolah dasar inilah anak bergaul, bersosialisasi dalam lingkup yang lebih luas dan komunitas yang lebih kompleks. Mereka mulai mengenal miniatur masyarakat, merka mulai belajar bagaimana harus beradaptasi, bagaimana harus mulai belajar berpikir rasional dan lain sebagainya.

Seperti yang saya katakan tadi, sebelum di sekolah dasar ada yang namanya pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Pendidikan di sini diperuntukkan untuk anak usia 4-6 tahun. Pada tahap ini menurut Peaget (seorang ahli psikologi perkembangan anak) anak hanya memahami hal-hal kongkret dan tidak bisa memahami hal-hal abstrak ataupun operasi mental (pemikiran yang maju mundur, misal : 2x6=12, sebaliknya 12:6=2), namun kemudian ia dikejutkan dengan fakta yang ada bahwa anak-anak memiliki pemahaman yang lebih baik dari yang di perkirakannya. Apabila kita mau memperhatikan dengan cermat, sesungguhnya semua anak pada tahap ini, mempunyai pemahaman, kemampuan dan mental yang luar biasa, yang kemudian lebih dikenal dengan masa keemasan atau golden age. Misalnya, saat seorang guru memberikan suatu pertanyaan maka anak-anak pada tahapan ini saling berebut untuk menjawab pertanyaan, saat seorang guru memberikan peluang waktu untuk bertanya maka anak-anak pun berebut untuk bertanya. Tidak ada rasa minder, takut salah atau lain sebagainya, mental mereka sungguh luar biasa.

Namun demikian, jika kita perhatikan lebih lanjut dari jenjang yang rendah menuju jenjang yang lebih tinggi maka, anda akan menemukan suatu grafik negatif yang seharusnya tidak boleh terjadi. Mental dan kreatifitas anak pada jenjang yang lebih tinggi cnderung menurun. Sehingga kemungkinan keaktifan anak di taman kanak-kanak seperti yang saya ceritakan tadi tidak akan kita temui di sekolah dasar. Nah, inilah yang menjadi pertanyaan besar mengapa terjadi seperti ini? Sebenarnya ini semua tidak luput dengan sistem serta strategi pembelajaran yang diterapkan.
Pada dasarnya memang sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Oleh karena itu, agar ini dapat tercapai, sistem dan strategi yang diterapkan juga harus sesuai. Agar anak-anak dapat belajar dengan nyaman, betah, dan senang. Sistem dan strategi yang tepat pasti akan melahirkan sekolah yang efektif, yaitu sekolah yang dapat meningkatkan kemampuan, ketrampilan, mental, kepribadian, dan kepercayadirian bukan justru sebaliknya.
Andaikan setiap sekolah dari jenjang rendah ke janjang yang lebih tinggi mampu menerapkan hal ini, maka kemungkinan besar grafik negatif itu akan berbalik menjadi grafik positif, dimana siswa menjadi lebih percaya diri, berkompeten, dan aktif pada jenjang-jenjang berikutnya. Bagaimanapun juga anak-anak inilah yang nantinya akan menggatinkan para golongan tua, oleh karena itu, maju atau tidaknya kualitas anak Indonesia akan sangan berpengaruh pada maju tidaknya negara Indonesia ini di masa yang akan datang.

Jumat, 05 Agustus 2011

Politik, Robi’ah Al-Adawiyah

Setelah saya membaca beberapa artikel yang menceritakan tentang sufi wanita yang terkenal dengan mahabbahnya kepada Allah, saya merasa begitu takjub, malu, dan sekaligus bingung. Mungkin lebih baiknya saya bercerita sedikit mengenai Robi’ah Al Adawiyah.

Robia’ah al Adawiyah adalah anak ke empat dari ismail Al Adawiyah. Robi’ah lahir di Basrah (Irak), di rumah suatu keluarga yang miskin, yakni keluarga Ismail. Robi’ah lahir dalam keadaan gelap gulita. Saat itu, keluarganya tidak punya sedikit minyak pun untuk bisa menyalakan lampu sebagai penerangnya. Lantas sang ibu, meminta suaminya (Ismail) untuk meminta sedikt minyak pada tetangganya. Dalam hati sebenarnya Ismail ingin menolak permintaan itu, tapi ia tidak sampai hati melihat istrinya, maka ia hanya berpura-pura memegang pintu rumah tetangganya berpura-pura meminta, padahal tidak. Karena ismail telah bersumpah bahwa ia tidak akan meminta bantuan apapun kepada manusia lain, mungkin karena kekuatan rasa percayanya pada Allah bahwa hanya Allah lah yang patut di minta pertolongan.

Setelah itu ia hanya bisa duduk di dekat istrinya seraya menundukkan kepala, bersedih dan terlena. Lantas saat ia tertidur ia bermimpi bertemu dengan Rasulallah SAW, dalam mimpinya Rasulullah berkata “Janganlah kamu bersedih wahai hamba Allah yang Shalih, karena anak perempuanmu akan menjadi ratu wanita dan akan menjadi penengah 70.000 orang diantara kaumku”(kurang lebih seperti itu). Lantas Rasulullah juga mengisyaratkan dirinya untuk menulis surat kepada gubernur Basrah, yang intinya, setiap hari raja basrah selalu membaca solawat pada nabi sebanyak 100 kali, dan pada hari jum’at 400 kali, namun jum’at kemarin gubernur lupa untuk tidak membaca sholawat, sehingga Rasulullah memerintahkan untuk mengganti itu denga memberikan uang 400 dinar kepada orang miskin. Setelah gubernur Basrah mebaca surat itu, ia langsung membagikan uang 1000 dinar pada kaum miskin. Betapa pertolongan Allah tidak pernah ada yang menyangka apalagi mengetahuinya.

Dikisahkan bahwa suatu hari saat musim semi tiba, Robia’ah dipanggil pelayannya “Bu keluarlah kemari dan lihatlah keindahan ciptaan Sang Maha Pencipta”. Lantas Robi’ah menjawab : “Lebih baik Kamu saja yang masuk kemari dan lihat Sang Pencipta itu sendiri, aku sedemikian Asyik melihat Sang Pencipta sehingga apa perduliku lagi terhadap ciptannya”. kata-kata yang begitu menkjubkan.

Semula Robi’ah adalah pendakwah yang sangat trampil memainkan seruling. Sehingga ia sering kali mengiringi dakwahnya dengan seruling. Namun, lama-kelamaan timbul dari hatinya bahwa Allah tidak akan datang kepadanya apabila ia seprti ini. Sehingga semenjak itu ia lebih memilih bertafakur, berdzikir kepada Allah disepanjang hidupnya dan tidak lagi mendakwah.

Cinta Robi’ah terhadap Allah begitu membuat takjub semua orang. Banyak dari syair-syair Robiah yang megatakan dia tidak butuh apa-apa lagi di dunia atau di akhirat nanti, karena Allah telah cukup untuknya. Salah stu syairnya saya kutip dari internet adalah sbb :

Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Betapa cinta Robi’ah adalah cinta yang begitu tulus, cinta tanpa pamrih. Hingga suatu hari ia bertanya pada Hasan Basri “ Apabila tidak pernah ada surga dan neraka masihkah Engkau menyembah Allah?”. Apabila kita di tanya seperti ini apakah jawaban kita. Inilah yang saya katakan saya tersindir dan malu sendiri meresapi pertanyaan ini. Pertanyaan yang memilki makna begitu dalam.

Hingga suatu hari saat Hasan Basri menemui Robi’ah di sungai sedang menjahit bajunya yang sobek, Hasan Basri bertanya pada Robi’ah. “Apa yang telah Engkau peroleh dari apa yang telah Engkau lakukan?” Robi’ah hanya diam dan tidak menjawab, sampai jarumnya tak terasa jatuh ke sungai. Lantas segerombolan ikan mengantarkan jarum itu, di dekat robi’ah. Lantas Robi’ah menjawab inilah yang aku dapatkan.

Tentang masa depan, Sofyn Tsauri (seorang sufi di masa Robi’ah) pernah bertanya kepada Robi’ah, “Robi’ah apakah engkau punya rencana untuk menikah?”. Rabiah mengelak, “Pernikahan merupakan kewajiban bagi mereka yang mempunyai pilihan. Padahal aku tidak mempunyai pilihan kecuali mengabdi kepada Allah.” “Bagaimanakah jalannya sampai engkau mencapai martabat itu?” “Karena telah kuberikan seluruh hidupku,” ujar Rabiah. “Mengapa bisa kaulakukan itu, sedangkan kami tidak?” Dengan tulus Rabiah menjawab, “Sebab aku tidak mampu menciptakan keserasian antara perkawinan dan cinta kepada Tuhan.” (dikutip dari Oase Qolbu)

Jawaban-jawaban Robi’ah selalu membuat penanyanya tercengang. Jawaban yang sulit di tebak dan memiliki makna penafsiran yang dalam. Contoh lain saat ada pemuda yang datang kepada Robi’ah dan bertanya “Saya telah melakukan banyak dosa, dosa besar pun juga pernah saya lakukan, andaikata kita bertaubat akankah Allah menerima taubat saya?”. Robi’ah pun langsung menjawab dengan tegas “Tidak”. Dan datanglah pemuda selanjutnya yang juga ingin bertanya pada Robi’ah “Hidupku telah banyak ku isi dengan dosa, dosaku seperti butiran-butiran pasir yang sulit untuk di hitung, tapi saya mau bertaubat dan saya telah melakukan itu, apakah Allah menerima Taubat saya?”, Robi’ah juga menjawab dengan tegas “Pasti”. Lalu Robi’ah menjelaskan, janganlah kau gunakan andai, jika, semisal, atau kata sejenisnya dalam urusan ibadah. Karena kata-kata itu hanya bakan mengurangi keikhlasanmu dalam beribadah kepada Allah. Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan seorang hamba seperti Robi’ah Al-Adawiyah, semoga kita bisa terus bertasbih kepada Allah setelah membaca sedikit cerita ini tentang Robi’ah.

Robi’ah selalu bersedih saat malam akan hilang. Dia sibuk terlena pada Allah di kala orang lain terlelap dalam tidurnya. Dia sibuk mengingat Allah saat orang lain terpedaya dengan duniawinya. Akankah ada orang seperti robi’ah di era seperti ini? Sebelum pertanyaan ini terjawab saya ingin bertanya apa yang kita rasakan setelah membaca hal ini? Silahkan merenung sejenak dan meresapi jalan fikiran robi’ah aladawiyah.

Setelah membaca sedikit kisah Robi’ah Al-adawiyah saya menjadi bingung. Manakah sebenarnya yang baik, yang seharusnya kita pilih dalam kehidupan kita. Berjuang dan terus berdakwah menyebarkan islam, membantu memperjuangkan hak-hak orang yang ada di sekitar kita yang masih tertindas atau berkonsentrasi beribadah kepada Allah, belajar mencintai Allah seperti cinta Robi’ah ? tolong kasih komentarnya.

Namun apabila kita analisis lebih dalam, apa yang di lakukan robi’ah Aladawiyah sebenarnya bisa di aplikasikan dalam mengatasi keruhnya politik di Indonesia ini. Dala politik teman bisa menjadi lawan dan sebaliknya lawan juga bisa menjadi teman. Tergantung kebutuhan. Apabila mempunyai kebutuhan yang sama dan dirasa saling menguntungkan maka bisa menjadi teman. Dan apabila sudah tidak sejalan lagi pemikiran-pemikirannya atau sudah tidak saling membutuhkan maka dalam sekejap mereka bisa menjadi lawan. Itulah politik semuanya diukur dengan materi dan keuntungan yang akan di peroleh. Sehingga yang ada membangun negara Indonesia tidak murni dari katulusan hati, atau rasa cintanya pada Indonesi, tapi ada unsur lain di dalamnya. Saya pikir andaikan teori cinta (mahabbah) Robi’ah di aplikasikan dalam dunia perpolitikan, maka politik di Indonesia kayaknya tidak akan sekeruh ini.

Setelah membaca ini tolong di kasih masukan atas pertanyaan saya di atas...

Selasa, 26 Juli 2011

Apa sebenarnya mahasiswa itu?

Saya adalah mahasiswa Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang. Saat ini masih di tahap semester 3, masih seumur jagung memang tapi saya ingin bercerita sedikit tentang judul yang saya tulis di atas. Saya tertarik untuk menulis artikel terkait hal ini setelah saya mengamati berbagai karakter mahasiswa baik di kampus ini atau kampus lainnya yang masih di teritorial Malang.

Sebelumnya saya narasikan terlebih dahulu titik acuannya. Dulu saat saya masih duduk di bangku Madrasah Aliyah Negri 3 Kediri yang sekarang berekonstruksi menjadi Madrasah Aliyah Negri Kota Kediri 3, saya mempunyai teman laki-laki yang menurut saya sangat unik kepribadiannya. Sebut saja dia Aziz. Saat kelas X MA saya satu kelas dengannya. Namun kelas XI dan XII tidak lagi, karena dia memilih masuk IPS dan saya memilih masuk IPA. Walau tidak sekelas komunikasi kami tetap baik sama dengan teman-teman yang lain.

Saat kelas X dia terlihat biasa-biasa saja. Kebetulan saat kelas XII dia punya pacar yang satu kelas dengan saya. Dari situ saya tahu banyak tentang teman lama saya itu. Yang saya dengar dia seseorang yang sangat cinta sejarah. Buku bacaannya pun selalu berkaitan dengan sejarah. Saya menjadi begitu penasaran. Ya, seperti yang saya bilang tadi, karena di kelas X dia terlihat begitu biasa-biasa saja. Tidak sengaja suatu hari saya berpapasan dengan Aziz yang baru dari perpus. Dia membawa sebuah buku, yang tidak begitu jelas judulnya apa.

Suatu hari ketika bertemu aku melihat di tangannya masih terdapat sebuah buku yang sama seperti yang di bawa sebelumnya. Lalu karena penasaran aku pun tanya pada dia, sekaligus membuktikan pernyataan teman-teman tadi.

“Buku apa itu Ziz?”
“Buku Soe Hok Gie”.

Mendengar jawaban itu, aku jadi tidak tertarik untuk melanjutkan komunikasi ini. Hari demi hari saat aku temui dia, dia masih membawa buku yang sama akhirnya aku pun tertarik untuk mengetahui isi buku itu, sehingga ia sangat menyukai buku itu.

“Buku tentang apa itu?”
“Perjuangan seorang idealism”
Lagi-lagi aku tidak tertarik dengan jawabannya.
Rupanya selama ini aku salah menilai. Aku baru tahu buku Soe Hok Gie memang buku yang sangat menarik bukan maksud saya untuk promosi buku tapi dari sinilah saya akan mengulas sedikit mengenai judul yang telah saya tulis di atas.

Seperti yang dikemukakan oleh Jean Fransisco Lytord, pendidikan di era kapitalisme global ini, tidak lagi menjadi hasrat pengetahuan, namun menjadi hasrat kekuasaan, dan pengembangan teknologi serta aplikasi dari hasil produksi para penguasanya. Pernyataan ini memiliki makna yang sangat dalam . Dimana dalam pendidikan sekarang ini tidak lagi memberikan kebebasan yang mengarah pada pluralisme pemikiran namun lebih tersistem untuk membuat fasisme pemikiran. Pemikiran-pemikiran para siswa atau mahasiswa khusunya diseragamkan bahwa pendidikan hanyalah sarana untuk mencari pekerjaan, bukan yang lain. Sehingga yang ada dalam pikiran mahasiswa di era ini hanya kerja, kerja dan kerja.

Padahal mahasiswa merupakan aktor pertama maju atau tidaknya Negara Indonesia ini. Apabila mahasiswa tidak kritis menanggapi permaslahan dalam negara, dan tidak melakukan aksi kongkrit terhadap permasalan-permasalahan tersebut, maka negara ini ya akan seperti ini saja. Lantas dimana karakter mahasiswa sebagai agent of change, agent of control, dan agent of social? Jika hanya diam saja.

Dari segi akademik sebagian besar mahasiswa memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Tapi dari segi aksi hanya sedikit mahasiswa yang akhirnya mau melakukan aksi kongkret dari penyelesaian masalaha yang terjadi. Maksudnya seperti ini, sebagian besar mahasiswa saya rasa telah mampu menganalisis, memperdebatkan, dan mendiskuskan permasalahan di kampus ataupun masyarakat sosial. Seperti penganalisisan kasus korupsi, intelegensi, penggusuran dan lainnya. Tapi apakah permaslahan itu dapat selesai hanya dengan di analisis atau didiskusikan saja? Jawabannya tentu tidak. Inilah yang kemudian saya sebut dengan Mahasiswa oportunis.

Mahasiswa oportunis adalah mahasiswa yang tidak melakukan tindakan kongkret saat dia tahu permasalahan yang terjadi. Sebab ia takut apabila ia harus keluar dari zona aman. Sebagian mahasiswa biasanya justru memandang aneh atau bahkan alergi terhadap aksi-aksi kongkret seperti demo atau hal lain yang sedang dilakukan oleh mahasiswa yang idealism. Mereka tidak menyadari bahwa itu adalah salah satu bentuk perjuangan.

Seperti dalam Buku “Soe Hok Gie Sekali Lagi”, Gie mengatakan di Indonesia hanya ada dua pilihan , menjadi seorang idealis atau apatis. Idealism adalah sebutan bagi mereka yang rela keluar dari zona aman untuk menegakkan kebenaran. Sedangkan apatis adalah sebutan bagi mereka yang lebih memetingkan posisinya di zona aman dari pada menegakkan keadilan yang tidak berpengaruh pada kehidupannya.

Sekarang coba kita lihat masyarakat kita. Banyak teman-teman mahasiwa yang membutuhkan pertolongan kita terkait denga spp atau sistem kampus yang telah menjeratnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan kita untuk keluar dari himpiitan ekonomi dan kekuasaan, lihat orang-orang miskin di pojok kota, seperti apa kehidupan mereka. Apabila kita tidak mengulurkan tangan untuk membantu mereka, siapa lagi saudara.............??

Dan sekarang terserah anda masih menjadi mahasiswa yang oportuni, atau seorang mahasiswa yang idealism................

Selasa, 05 Juli 2011

the Bigest Problem in English

Sering kali dalam kehidupan kita menemui kalimat-kalimat atau tulisan dalam bahasa inggris. otomatis sebelum sahabat-sahabat semua memahami tulisan itu proses penerjemahan perlu dilakukan. Agar tidak salah dalam penafsiran, berikut saya bahas mengenai kesalahan-kesalahan besar dalam bahasa inggris.....

Selamat membaca...
1. Perbedaan Little dan A little

kita sering menyamakan penafsiran kedua kata ini, walaupun sekilas sama tapi ada perbedaan yang perlu kita pahami.

Little digunakan pada kalimat yang mempunyai pemaknaan negatif.
Langsung saja kita perhatikan contoh di bawah ini :
I drink little milk. (saya minum sedikit susu)
ARTINYA hanya sedikit sekali atau bahkan tidak minum sama sekali.

A little digunakan pada kalimat yang mempunyai pemaknaan positif.
Contoh :
I drink a little water (Saya minum sedikit air).
Ini berarti Aku telah minum air walau sedikit.

2.Selanjutnya Next dengan The Nest
-Persamaan : Keduanya menunjukkan waktu yang akan datang
-Perbedaan :
Untuk lebih jelas langsung pada contoh saja
Next month : Bearti bulan depan. Misal sekarang bulan Januari bulan depan berarti Februari.

Sedangkan The next penafsirannya lebih diarahkan pada periodenya.
Contoh : Sila will visit my grand father the next month ini berarti Sila akan mengunjungi kakeknya setelah 7 hari dihitung mulai dari sekarang.

3.Berikutnya All dengan All of
Persasmaan kedunya bisa menerangkan noun atau pronoun (kata ganti).
Perbedaanya :
a. Setelah All of diikuti determiner (seperti the, my, your, our,their), dan All tidak.
Contoh :
All of my Friends play football
All girls very like doll.

b. All terletak setelah pronoun (kata ganti) dan All of berada sebelum pronoun.
Contoh
Uswah sent her love for you all.
All of you must clean the class.

c. All digunakan sebelum uncountable noun (kata benda yang tidak dapat dihitung) or plural noun (kata benda jamak)
Contoh :
He drink all the water
He saw all his children.

d. All digunakan pada benda yang dapat di bagi menjadi beberapa bagian
Contoh :
All his family

e. Untuk kalimat negatif
Not all indonesians eat rice.
(Tidak semua orang Indonesia makan nasi)

ini memang sepele tapi perlu kita pahami....
semoga bermanfaat....

Minggu, 03 Juli 2011

Bagaimana Kita Belajar

Sebelum kita memulai belajar, pahami dulu makna sesungguhnya belajar dan mengapa kita harus belajar?. Belajar hakekatnya adalah usaha kita untuk mencapai apa yang telah kita cita-citakan, menjadi orang yang sukses, berkompetent dan lain sebagainya tidak bisa terlepas dari kata belajar. Singkatnya belajar merupakan investasi kita di kehidupan yang akan datang. Seberapa besar investasi kita di masa ini sangat menentukan kehidupan kita selanjutnya.

Oleh karena itu, kita harus punya target dalam belajar. Semua orang di sekeliling kita bisa memotivasi dan mengendalikan proses belajar kita, namun key wordnya ada pada diri kita sendiri. Mulai sekarang cobalah untuk mentarget hasil belajar anda, semisal minggu ini anda harus menyelesaikan tugas A dan B, semester ini harus mendapat IP 4.00, dan lain sebagainya. Hal itu akan dapat memotivasi anda tatkala anda merasa malas untuk belajar. Sebaiknya target yag anda inginkan tidak hanya anda simpan di angan-angan karena bisa jadi anda lupa akan target anda saat ada banyak hal yang anda fikirkan. Tulis target belajr anda di buku atau dikertas yang ditempel di dekat tempat tidur, meja belajar, dan dimanapun anda mau.

Sebagai pelajar tentunya anda sering mendapat tugas dari guru atau dosen anda. Alangkah baiknya apabila anda mencoba menilai hasil tugas ada terlebih dahulu sebelum anda mengumpulkan tugas itu. Penilaian yang anda lakukan dapat meningkatkan kemampuan analisis anda. Selain itu, hasil yang akan anda terima tentunya akan lebih baik ketika anda tidak menilai tugas anda terlebih dahulu, sebab anda bisa meminimalisir kesalahan pada tugas anda sebelum dosen mengetahuniya. Apabila anda telah bisa mengetahui kesalah anda sendiri maka, kemungkinan tebesar anda juga akan bisa menilai kesalahn orang lain, yang akan berpengaruh juga pada langkah gerak anda.

Umpan balik terhadap hasil belajar anda juga sangat perlu anda lakukan. Mungkin anda akan lebih mudah memberikan umpan balik tatkala dosen memberikan nilai A pada laporan, makalah atau tugas yang lain. Sebaliknya, anda juga akan lebih sulit memberikan umpan balik kala dosen memberikan komentar-komentar pedas pada hasil kerja anda. Ingatlah semua yang kita dapatkan tidak akan pernah sia-sia. Komentar dan nilai yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan bisa menjadi batu loncatan kita untuk menjadi yang lebih baik. Tidak perlu terpuruk dalam kesedihan apalagi berputus asa, lihat nilai positif yang ada, dan mencoba untuk membuang segala fikiran-fikiran negatif kita.

Untuk itu, anda perlu membuat rencana belajar anda. Dari semua rencana belajar yang anda tuliskan lihat berapa rencana belajar yang telah anda laksanakn dan berapa yang belum anda laksanakan. Pertanyakan apa yang menyebabkan rencana itu tidak dapat anda laksanakan, dan cari solusinya. Jangan takut untuk merubah rencana belajar anda apabila seiring berjalannya waktu, apa yang anda rencanakan tidak sesuai dengan situasi yang ada. Berusahalah untuk merekonstruksi rencana-rencana belajar anda menjadi lebih baik. Hal itu akan membuat anda lebih mahir dalam menyelesaikan gejolak kehidupan anda.

Beberapa hal penting yang perlu dilakukan pelajar adalah mengumpulkan informasi. Namun, mengumpulkan informasi saja tidak akan cukup. Anda perlu berbuat sesuatu untuk informasi tersebut. Baca dan coba pahami informasi yang anda dapatkan, kemudian mulai menerapkannya, menceritakan kepada orang lain, menyusun pertanyaan-pertanyaan dari informasi tersebut, menulis ide-ide atau pemahaman dari informasi tersebut, mencari permasalahan real yang berkaitan dengan masalah terbut atau apapun yang dapat anda lakukan. Informasi yang anda tumpuk tidak akan mengembangkan pola pikir anda dan anda tidak akan mendapatkan esensi yang ada dlam informasi tersebut. Jangan terlalu khawatir apabila anda sulit untuk memahami informasi tersebut, karena memang biasanya kita kesulitan untuk memahami konsep baru yang belum anda terima, bisa jadi di lain waktu ketika kita menemukan konsep baru yang berkaitan dengannya kita menjadi paham akan konsep lama yang belum kita pahami.

Ceritakan pada diri sendiri saat anda tidak menemukan objek atau orang yang bersedia mendengarkan informsi yang telah anda dapatkan. Bercerita kembali atau bahasa gaulnya retell dapat menghubungkan neuron-neuron dalam otak anda sehingga anda akan lebih cerdas. Semakin banyak ikatan neuron yang terbentuk maka, akan semakin meningkat daya pikir anda, karena dalam retell otak anda akan terus berpikir untuk bisa mengemas informasi yang telah anda pahami menjadi hal yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Cara ini juga berguna bagi anda saat akan menempuh ujian semester.

Selamat mencoba.....
Lain Kali Saya sambung lagi InsyaAllah..........

Senin, 20 Juni 2011

Mari Kita Bermeditasi Sejenak

Pemimpinku yang hebat
Malam ini sungguh terasa indah bagiku. Indah, saat banyak mahasantri mabna Asma’ Binti Abi Bakar banyak menampilkan kreasi yang begitu unik. Aku tidak pernah membayangkan ada di keadaan seindah ini. Setelah semua kreasi di tampilkan tibalah saatnya ustadzah kami memberikan pesan-pesan terakhirnya sebelum kita semua berpisah. Inilah sesosok ustadzah yang sangat dikagumi oleh semua mahasantrinya. Aku sendiri tidak begitu mengerti hal apa yang membuat ustadzah ini begitu di cintai mahasantrinya, dan membuat mereka benar-benar merasa satu keluarga.
Beliau menyampaikan pesan-pesan dahsyat dan sebagai peringatan kembali akan suatu hal yang sering kita lupakan. Dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan persaingan ini kita harus yakin bahwa kita bisa menjadi yang terbaik. Dengan kita yakin kita bisa menjadi yang terbaik maka kita akan selalu termotivasi dan terus berusaha hingga benar-benar menjadi yang terbaik. Bagai kuatnya pohon kelapa di pantai yang di terjang ombak tapi tidak pernah kan tumbang, kita juga tidak akan mudah goyah dan putus asa atas rintangan-rintangan sebelum kita bisa menjadi yang terbaik. Saat kita kuat dalam menyelesaikan semua rintangan ini, sesungguhnya ada peluang lebar di depan kita. Ingat, semua orang pasti akan menemui banyak rintangan sebelum mencapai kesuksesan, dan dari banyak orang itu pula tidak semuanya mampu menghadapi rintangan. Maka, apabila kita mampu menyelesaikan masalah ini berarti kita benar-benar akan bisa menjadi yang terbaik.
Selanjutnya adalah bersyukur. Pujangga mengatakan kehidupan tidak lain seperti roda yang terus berputar. Ada kalanya bagian roda itu berada di atas dan ada kalanya juga roda berada di bagian bawah. Saat kita tidak berada di posisi kejayaan, sering kali kita merasa Allah tidak begitu menyayangi kita, sehingga kita pun menjadi malas untuk mendekatkan diri pada Allah. Pasti ini bukanlah sikap yang efaktif saat kita berada pada posisi ini. Sekali lagi, bukan menjauh dari Allah tapi tetap bersyukur dan lebih mendekatkan diri dengan-Nya. Yakinlah bahwa kita tidak akan berada pada posisi ini selamanya, karena apabila kita mau tetap berusaha, bersyukur atas semua yang di beri Allah, serta senantiasa mendekatkan diri pada Allah, maka Allah pasti akan memutar roda kehidupan ini.
Apabila anda menjadi penghalang semua prestasi yang ingin kita raih. Maka, cepat hilangkan perasaan itu. Kepesimisan yang ada pada pikiran anda bisa menjelma menjadi persepsi apabila adak tidak lugas mebuang pemikiran semacam ini. Dan yang akan terjadi pada kehidupan anda adalah ketidak puasan karena anda tidak melakukannya secara total. Yang perlu anda lakukan adalah jangan mau ambil pusing dengan hal itu, tidak perlu terlalu memikirkan perlakuan orang terhadap diri kita, asal kita bisa total insyaAllah akan memberikan hasil maksimal pada kita, sebab Allah tidak pernah memandang manusia dari segi fisik, kekayaan, atau lain sebagainya. Itulah salah satu wujud kekurangan manusia, yang hanya mampu mengetahui secara jelas secara dhohir buka batin.
Hal lain yang harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan dan disukai banyak orang adalah tidak berlaku sombong. Semakin kita merasa diri kita hebat, maka akan semakin banyak orang pula yang benci pada kita. Perhatikan potensi orang-orang yang ada disekitarmu, beri apresiasi terhadap potensi itu jika benar-benar ingin disukai banyak orang. Kebanyakan orang suka pada sesosok orang yang pandai tapi tidak menyombongkan kepandainnya. Jangan anda fikirkan kontribusi yang akan anda dapatkan saat orang lain mengetahui kecakapan anda atau tidak, tapi tetaplah mencoba memberi manfaat dimanapun anda berada.
Ingat Allah sangat murka pada orang-orang yang berlaku sombong. Janganlah kita bersombong akan apa yang dapat kita raih, karena bisa saja Allah memberikan kenikmatan pada diri kita hari ini tapi tidak untuk hari esok karena kesombongan kita. Lalu kita pasti akan menyesal atas kesombongan ini, kita marah pada diri kita kenapa kita harus berlaku sombong, padahal mungkin apabila kita tidak sombong Allah akan memberikan kemudahan pada diri kita.
Hidup anda akan terasa lebih indah saat anda mendasarkan segalanya atas Allah, bukan untuk dipuji, mendapatkan kenyaman hidup, atau lain sebagainya. Tapi menjalani hidup benar-benar murni dari Allah SWT. Pujian, kebahagiaan di dunia hanya bersifat sementara tidak kekal selamanya. Kita harus yakin apa yang diberikan Allah pada diri kita itulah yang terbaik untuk kita. Baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Terimalah semuanya dengan hati yang ikhlas dengan ridho. Hal ini memang mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan. Orang yang hebat adalah orang yang mampu menerima ujian dari Allah dengan hati yang lapang.
Mari kita terapkan ini dalam kehidupan sehari-hari semoga Allah meridhoi apa yang kita lakukan.

Mari Kita Bermeditasi Sejenak

Pemimpinku yang hebat
Malam ini sungguh terasa indah bagiku. Indah, saat banyak mahasantri mabna Asma’ Binti Abi Bakar banyak menampilkan kreasi yang begitu unik. Aku tidak pernah membayangkan ada di keadaan seindah ini. Setelah semua kreasi di tampilkan tibalah saatnya ustadzah kami memberikan pesan-pesan terakhirnya sebelum kita semua berpisah. Inilah sesosok ustadzah yang sangat dikagumi oleh semua mahasantrinya. Aku sendiri tidak begitu mengerti hal apa yang membuat ustadzah ini begitu di cintai mahasantrinya, dan membuat mereka benar-benar merasa satu keluarga.
Beliau menyampaikan pesan-pesan dahsyat dan sebagai peringatan kembali akan suatu hal yang sering kita lupakan. Dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan persaingan ini kita harus yakin bahwa kita bisa menjadi yang terbaik. Dengan kita yakin kita bisa menjadi yang terbaik maka kita akan selalu termotivasi dan terus berusaha hingga benar-benar menjadi yang terbaik. Bagai kuatnya pohon kelapa di pantai yang di terjang ombak tapi tidak pernah kan tumbang, kita juga tidak akan mudah goyah dan putus asa atas rintangan-rintangan sebelum kita bisa menjadi yang terbaik. Saat kita kuat dalam menyelesaikan semua rintangan ini, sesungguhnya ada peluang lebar di depan kita. Ingat, semua orang pasti akan menemui banyak rintangan sebelum mencapai kesuksesan, dan dari banyak orang itu pula tidak semuanya mampu menghadapi rintangan. Maka, apabila kita mampu menyelesaikan masalah ini berarti kita benar-benar akan bisa menjadi yang terbaik.
Selanjutnya adalah bersyukur. Pujangga mengatakan kehidupan tidak lain seperti roda yang terus berputar. Ada kalanya bagian roda itu berada di atas dan ada kalanya juga roda berada di bagian bawah. Saat kita tidak berada di posisi kejayaan, sering kali kita merasa Allah tidak begitu menyayangi kita, sehingga kita pun menjadi malas untuk mendekatkan diri pada Allah. Pasti ini bukanlah sikap yang efaktif saat kita berada pada posisi ini. Sekali lagi, bukan menjauh dari Allah tapi tetap bersyukur dan lebih mendekatkan diri dengan-Nya. Yakinlah bahwa kita tidak akan berada pada posisi ini selamanya, karena apabila kita mau tetap berusaha, bersyukur atas semua yang di beri Allah, serta senantiasa mendekatkan diri pada Allah, maka Allah pasti akan memutar roda kehidupan ini.
Apabila anda menjadi penghalang semua prestasi yang ingin kita raih. Maka, cepat hilangkan perasaan itu. Kepesimisan yang ada pada pikiran anda bisa menjelma menjadi persepsi apabila adak tidak lugas mebuang pemikiran semacam ini. Dan yang akan terjadi pada kehidupan anda adalah ketidak puasan karena anda tidak melakukannya secara total. Yang perlu anda lakukan adalah jangan mau ambil pusing dengan hal itu, tidak perlu terlalu memikirkan perlakuan orang terhadap diri kita, asal kita bisa total insyaAllah akan memberikan hasil maksimal pada kita, sebab Allah tidak pernah memandang manusia dari segi fisik, kekayaan, atau lain sebagainya. Itulah salah satu wujud kekurangan manusia, yang hanya mampu mengetahui secara jelas secara dhohir buka batin.
Hal lain yang harus kita lakukan untuk meraih kesuksesan dan disukai banyak orang adalah tidak berlaku sombong. Semakin kita merasa diri kita hebat, maka akan semakin banyak orang pula yang benci pada kita. Perhatikan potensi orang-orang yang ada disekitarmu, beri apresiasi terhadap potensi itu jika benar-benar ingin disukai banyak orang. Kebanyakan orang suka pada sesosok orang yang pandai tapi tidak menyombongkan kepandainnya. Jangan anda fikirkan kontribusi yang akan anda dapatkan saat orang lain mengetahui kecakapan anda atau tidak, tapi tetaplah mencoba memberi manfaat dimanapun anda berada.
Ingat Allah sangat murka pada orang-orang yang berlaku sombong. Janganlah kita bersombong akan apa yang dapat kita raih, karena bisa saja Allah memberikan kenikmatan pada diri kita hari ini tapi tidak untuk hari esok karena kesombongan kita. Lalu kita pasti akan menyesal atas kesombongan ini, kita marah pada diri kita kenapa kita harus berlaku sombong, padahal mungkin apabila kita tidak sombong Allah akan memberikan kemudahan pada diri kita.
Hidup anda akan terasa lebih indah saat anda mendasarkan segalanya atas Allah, bukan untuk dipuji, mendapatkan kenyaman hidup, atau lain sebagainya. Tapi menjalani hidup benar-benar murni dari Allah SWT. Pujian, kebahagiaan di dunia hanya bersifat sementara tidak kekal selamanya. Kita harus yakin apa yang diberikan Allah pada diri kita itulah yang terbaik untuk kita. Baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Terimalah semuanya dengan hati yang ikhlas dengan ridho. Hal ini memang mudah diucapkan tapi tidak mudah dilakukan. Orang yang hebat adalah orang yang mampu menerima ujian dari Allah dengan hati yang lapang.
Mari kita terapkan ini dalam kehidupan sehari-hari semoga Allah meridhoi apa yang kita lakukan.

Jumat, 13 Mei 2011

Dua Hal manuju kesuksesan

Dua hal untuk menuju kesuksesan apabila manusia dapat memanfaatknnya dengan baik maka insayAllah ia akan berbahagia dan sukses di dunia maupun di akhirot. Dua hal itu adalah kesempatan dan waktu luang. Sebelum kita bahas lebih jauh silahkan anda ingat-ingat apa yang telah terjadi pada kehidupan anda, coba tanyakan pada diri anda apakah yang membuat anda begitu puas dan membuat anda begitu menyesal???
Sudahkah anda menemukan jawabannya. Mungkin ada banyak jawaban dari pertanyaan terbuka di atas. Namun, saya yakin anda akan merasa begitu puas saat anda dapat memanfaatkan waktu anda dengan baik dan anda akan merasa begitu menyesal saat anda tidak dapat menggunakan nwaktu anda dengan baik, lebih tepatnya menyia-nyiakan waktu. Mengapa demikian??
Karena saat anda dapat mnggunakan waktu anda dengan baik anda telah banyak memberikan dan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan anda atau orang disekeliling anda. Bagitu pula sebaliknya saat anda tidak dapat menggunakan waktu anda dengan baik.
Sekarang bayangkan ketika dalam satu hari saja, anda bisa mengerjakan tugas-tugas dengan baik hingga tuntas, menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan anda, beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah maka, pada hari itu juga anda akan merasa puas dengan apa yang telah anda lakukan.
Dan bayangkan saat anda hanya bermalas-malasan, tidur di rumah, hingga pekerjaan dan tugas-tugas anda terbengkalai sampai akhirnya orang lain mengambil alih kedudukan anda maka pada saat inilah kita akan benar-benar merasa menyesal.
Semua yang saya paparkan di atas tidak bisa terlepas dari dua hal yang saya singgung tadi yakni kesempatan dan waktu luang. Apabila anda dapat memanfaatkan kesempatan dengan baik dan mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat maka kesuksesan akan menanti anda insyaallah. Kesempatan tidak akan datang untuk beberapa kalinya, sehingga saat anda mempunyai kesempatan anda segera tembakkan segala kemampuan anda. Begitu juga dengan waktu luang yang tidak kan abadi berpihak abadi, betapa banyak orang yang ingin melakukan segala sesuatu tapi mereka tidak mempunyai waaktu luang..
Maka mulai dari sekarang mari kita manfaatkan kesempatan dan waktu luang kita dengan hal-hal yang bermanfaat. Insyaalah kesuksesan akan berpihak pada kita...
Jangan mengeluh, bekerja keras, berdo’a pada Allah dan tetap semangat.....

Senin, 25 April 2011

Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran


Pembelajaran secara sederhana dapat diertikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual sesorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri.[1]Learning is the life along process of transforming information and experience into knowledge, skills, behaviors, and attitudes.[2] Pembelajaran tidak terbatas oleh orang dan waktu, dimana seorang anak dapat berinteraksi, mengembangkan moral serta kreatifitasnya, maka itu bisa disebut dengan pembelajaran.
Teaching is the only major occupation of man for which we have not yet developed tools that make an average person capable of competence and performance(Peter Drucker). [3]Teaching dpt diartkan sbagai upaya memberikan wawasan kognitif pada peserta didik sebagai bagian dari upaya membangun wawasan tentang sesuatu dalam rangka menumbuhkan kemampuan afektif dan psikomotorik pada peseerta didik.[4] Dengan demikian,pembelajaran lebih pada usaha perbaikan kepribadian seseorang, dan pengajaran lebih  pada peningkatan kualitas kemampuan seseorang.


[1] Abuddun Nata.Perspektif Islam dalam Strategi Pembelajaran,hal.85
[2] http://www.missiontolearn.com
[3]http://www.thefreedictionary,com
[4] Abuddun Nata.Perspektif Islam dalam Strategi Pembelajaran,hal.175

Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran


Pembelajaran secara sederhana dapat diertikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual sesorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri.[1]Learning is the life along process of transforming information and experience into knowledge, skills, behaviors, and attitudes.[2] Pembelajaran tidak terbatas oleh orang dan waktu, dimana seorang anak dapat berinteraksi, mengembangkan moral serta kreatifitasnya, maka itu bisa disebut dengan pembelajaran.
Teaching is the only major occupation of man for which we have not yet developed tools that make an average person capable of competence and performance(Peter Drucker). [3]Teaching dpt diartkan sbagai upaya memberikan wawasan kognitif pada peserta didik sebagai bagian dari upaya membangun wawasan tentang sesuatu dalam rangka menumbuhkan kemampuan afektif dan psikomotorik pada peseerta didik.[4] Dengan demikian,pembelajaran lebih pada usaha perbaikan kepribadian seseorang, dan pengajaran lebih  pada peningkatan kualitas kemampuan seseorang.


[1] Abuddun Nata.Perspektif Islam dalam Strategi Pembelajaran,hal.85
[2] http://www.missiontolearn.com
[3]http://www.thefreedictionary,com
[4] Abuddun Nata.Perspektif Islam dalam Strategi Pembelajaran,hal.175